Kali ini kita pahami tentang LOGIKA yuk..

Rumus Matematika - Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu
logika dan ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang
bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian
dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil
dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika matematika
yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi ,
konjungsi , implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan
yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan.
Setelah mengetahui apa itu logika matematika, kini kita mulai pembahasan materi mengenai hal-hal yang termasuk ke dalam logika matematika seperti yang ada di bawah ini:
Logika matematika
Pernyataan
Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah'
namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar). Sebuah
kalimat tidak bisa kita nyatakan sebagai sebuah pernyataan apabila kita tidak
bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah dan bersifat relatif. Di
dalam logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu pernyataan tertuutp
dan terbuka.
Pernyataan tertututp adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa
dipastikan nilai benar-salahnya.
Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa
dipastikan nilai benar salahnya.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut ini:
- 30 + 5 = 35 (sudah pasti benar/pernyataan tertutup)
- 30 x 5 = 200 (sudah pasti salah/pernyataan tertutup)
- Buah maja rasanya pahit (harus dibuktikan dahulu/ pernyataan terbuka)
- Jarak antara anyer dan jakarta adalah jauh (pernyataan relatif)
Negasi / pernyataan ingkaran
Negasi atau biasa disebut dengan ingkaran adalah kalimat berisi
sanggahan, sangkalan, negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata
'tidak benar bahwa...' di depan pernyataan yang disangkal/sanggah,. Seperti pada
contoh yang ada di bawah ini:
Pernyataan A :
Becak memiliki roda tiga buah
Negasi dari pernyataan A :
Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga
buah
Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi ,
konjungsi , implikasi , dan biimplikasi berikut masing-masing penjelasannya:
Konjungsi
Di dalam logika matematika, dua buah pernyataan dapat digabungkan
dengan menggunakan simbol (^) yang dapat diartikan sebagai ‘dan’ . Tabel berikut
ini menunjukan logika yang berlaku dama sistem konjungsi:
p
|
q
|
P ^ q
|
Logika
matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika p benar dan q benar maka p dan q adalah
benar
|
B
|
S
|
S
|
Jika p benar dan q salah maka p dan q adalah salah
|
S
|
B
|
S
|
Jika p salah dan q benar maka p dan q adalah
salah
|
S
|
S
|
S
|
Jika p salah dan q salah maka p dan q adalah salah
|
Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep
konjungnsi, kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain
itu pernyataan akan dianggap salah.
Disjungsi
Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika
matematika dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'. Untuk
memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini:
p
|
q
|
P v q
|
Logika
matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika p benar dan q benar maka p atau q adalah
benar
|
B
|
S
|
B
|
Jika p benar dan q salah maka p atau q adalah
benar
|
S
|
B
|
B
|
Jika p salah dan q benar maka p atau q adalah benar
|
S
|
S
|
S
|
Jika p salah dan q salah maka p atau q adalah salah
|
Karena di dalam disjungsi menggunakan konsep ‘atau’ artinya apabila
salah satu atau kedua pernyataan memiliki nilai benar maka logika matematikanya
akan dianggap benar. Pernyataan akan dianggap salah bila keduanya memiliki
nilai salah.
Implikasi
Implikasi merupakan logika matematika dengan konsep kesesuaian. Kedua pernyataan
akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan makna 'jika p ... Maka
q ...'. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel berikut:
p
|
q
|
p => q
|
Logika
matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka dianggap
BENAR
|
B
|
S
|
S
|
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka dianggap
SALAH
|
S
|
B
|
B
|
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka dianggap
BENAR
|
S
|
S
|
B
|
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka dianggap
BENAR
|
Biimplikasi
Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya
memilki nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan
akan dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol (ó)
dengan makna ‘ p ….. Jika dan hanya jika q …..'
p
|
q
|
p ó q
|
Logika
matematika
|
B
|
B
|
B
|
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah BENAR
(dianggap benar)
|
B
|
S
|
S
|
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap salah)
|
S
|
B
|
B
|
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap salah)
|
S
|
S
|
B
|
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap benar)
|
Ekuivalensi pernyataan majemuk
Ekuivalensi pernyataan majemuk artinya persesuaian yang bisa diterapkan dalam konsep-taan majemuk yang telah di jelaskan di atas. dengan begitu kita dapat mengetahui negasi dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan juga biimplikasi. konsep ekuivalensi dinyatakan dalam rumus-rumus tertentu seperti yang ada pada gambar di bawah ini:Konvers, Invers dan Kontraposisi
Konsep ini
dapat diterapkan dalam sebuah pernyataan implikasi. Setiap pernyataan implikasi
memiliki sifat Konvers, Invers dan Kontraposisi seperti yang ada pada gambar
bawah ini:
Kuantor pernyataan
Pernyataan berkuantor
adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat konsep kuantitas. Ada dua
jenis kuantor yaitu kuanor universal dan kuantor eksistensial.
Kuantor universal
digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep setiap atau semua.
Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep ada, sebagian, beberapa,
atau terdapat.
Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor
juga memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari kuantor universal adalah
kuantor eksistensial begitu jugas sebaliknya. Seperti pada contoh di bawah ini:
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan
dapat dilakukan dengan menelaah premis atau pernyataan-pernyataan yang
kebenarannya telah dketahui. Perhatikan beberapa konsep penarikan kesimpulan di
dalam logika matematika berikut ini:
Demikian sobat pembelajarannya..
Terimakasi dan sampai jumpa..
Wassalamu'alaikum
Sumber : http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/09/logika-matematika-pengertian-dan.html
Logika matematika
merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang
mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat
dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk
salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk
menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling
banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan
kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika
akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran
atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari
beberapa pernyataan atau keadaan.
Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika
logika
Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam
bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
logika matematika :
Negasi
Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari
suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ "
yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi
adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat.
Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya
akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya
bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka
pernyataan konjungsi juga bernilai salah.
Dijungsi
Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan
dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika
kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah
satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai
benar.
Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika
dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→".
Misal p → q dibaca jika p maka q.
Biimplikasi
Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti
"jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p
jika dan hanya jika q.
Konvers
Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran
letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p.
Invers
Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang
terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada
implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q.
Kontraposisi
Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan
konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal
invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p.
Tabel Kebenaran
tabel kebenaran
Keterangan :
B = benar
S = salah
Kesetaraan
Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau
bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ".
~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
p → q ≡ ~q → ~p
~(p → q) ≡ (p ∧ ~q)
~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens
p → q
p
———
∴ q
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris
2. Hari libur tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari libur tiba
q = Rani berlibur ke Paris
Berdasarkan modus Ponens, diperoleh :
p → q
p
———
∴ q
Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris
Modus Tollens
p → q
~q
———
∴ ~p
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota
2. Lia pergi ke kota
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari ini hujan
q = Lia tidak pergi ke kota
~q = Lia pergi ke kota
Berdasarkan Modus Tollens diperoleh :
p → q
~q
———
∴ ~p
Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan.
Silogisme
p → q
q → r
————
∴ p → r
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda
2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Tio menjadi juara kelas
q = Ibu membelikannya sepeda
r = Tio senang
Berdasarkan konsep silogisme diperoleh :
p → q
q → r
————
∴ p → r
Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka
Tio akan senang.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Logika matematika
merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang
mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat
dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk
salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk
menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling
banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan
kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika
akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran
atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari
beberapa pernyataan atau keadaan.
Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika
logika
Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam
bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
logika matematika :
Negasi
Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari
suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ "
yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi
adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat.
Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya
akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya
bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka
pernyataan konjungsi juga bernilai salah.
Dijungsi
Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan
dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika
kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah
satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai
benar.
Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika
dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→".
Misal p → q dibaca jika p maka q.
Biimplikasi
Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti
"jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p
jika dan hanya jika q.
Konvers
Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran
letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p.
Invers
Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang
terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada
implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q.
Kontraposisi
Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan
konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal
invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p.
Tabel Kebenaran
tabel kebenaran
Keterangan :
B = benar
S = salah
Kesetaraan
Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau
bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ".
~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
p → q ≡ ~q → ~p
~(p → q) ≡ (p ∧ ~q)
~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens
p → q
p
———
∴ q
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris
2. Hari libur tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari libur tiba
q = Rani berlibur ke Paris
Berdasarkan modus Ponens, diperoleh :
p → q
p
———
∴ q
Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris
Modus Tollens
p → q
~q
———
∴ ~p
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota
2. Lia pergi ke kota
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari ini hujan
q = Lia tidak pergi ke kota
~q = Lia pergi ke kota
Berdasarkan Modus Tollens diperoleh :
p → q
~q
———
∴ ~p
Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan.
Silogisme
p → q
q → r
————
∴ p → r
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda
2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Tio menjadi juara kelas
q = Ibu membelikannya sepeda
r = Tio senang
Berdasarkan konsep silogisme diperoleh :
p → q
q → r
————
∴ p → r
Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka
Tio akan senang.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Logika matematika
merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang
mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat
dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk
salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk
menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling
banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan
kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika
akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran
atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari
beberapa pernyataan atau keadaan.
Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika
logika
Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam
bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
logika matematika :
Negasi
Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari
suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ "
yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi
adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat.
Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya
akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya
bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka
pernyataan konjungsi juga bernilai salah.
Dijungsi
Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan
dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika
kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah
satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai
benar.
Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika
dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→".
Misal p → q dibaca jika p maka q.
Biimplikasi
Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti
"jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p
jika dan hanya jika q.
Konvers
Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran
letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p.
Invers
Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang
terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada
implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q.
Kontraposisi
Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan
konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal
invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p.
Tabel Kebenaran
tabel kebenaran
Keterangan :
B = benar
S = salah
Kesetaraan
Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau
bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ".
~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
p → q ≡ ~q → ~p
~(p → q) ≡ (p ∧ ~q)
~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens
p → q
p
———
∴ q
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris
2. Hari libur tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari libur tiba
q = Rani berlibur ke Paris
Berdasarkan modus Ponens, diperoleh :
p → q
p
———
∴ q
Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris
Modus Tollens
p → q
~q
———
∴ ~p
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota
2. Lia pergi ke kota
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari ini hujan
q = Lia tidak pergi ke kota
~q = Lia pergi ke kota
Berdasarkan Modus Tollens diperoleh :
p → q
~q
———
∴ ~p
Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan.
Silogisme
p → q
q → r
————
∴ p → r
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda
2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Tio menjadi juara kelas
q = Ibu membelikannya sepeda
r = Tio senang
Berdasarkan konsep silogisme diperoleh :
p → q
q → r
————
∴ p → r
Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka
Tio akan senang.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar