kursor

Blue Snowflake

Minggu, 08 November 2015

LOGIKA MATEMATIKA

Assalamu'alaikum sobat..
Kali ini kita pahami tentang LOGIKA yuk..


Logika Matematika
Rumus Matematika - Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika matematika yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi , implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan.


Setelah mengetahui apa itu logika matematika, kini kita mulai pembahasan materi mengenai hal-hal yang termasuk ke dalam logika matematika seperti yang ada di bawah ini:

Logika matematika

Pernyataan

Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah' namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar). Sebuah kalimat tidak bisa kita nyatakan sebagai sebuah pernyataan apabila kita tidak bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah dan bersifat relatif. Di dalam logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu pernyataan tertuutp dan terbuka.
Pernyataan tertututp adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai benar-salahnya.
Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai benar salahnya.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut ini:
  • 30 + 5 = 35 (sudah pasti benar/pernyataan tertutup)
  • 30 x 5 = 200 (sudah pasti salah/pernyataan tertutup)
  • Buah maja rasanya pahit (harus dibuktikan dahulu/ pernyataan terbuka)
  • Jarak antara anyer dan jakarta adalah jauh (pernyataan relatif)

Negasi / pernyataan ingkaran

Negasi atau biasa disebut dengan ingkaran adalah kalimat berisi sanggahan, sangkalan, negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata 'tidak benar bahwa...' di depan pernyataan yang disangkal/sanggah,. Seperti pada contoh yang ada di bawah ini:
Pernyataan A : 
Becak memiliki roda tiga buah
Negasi dari pernyataan A : 
Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga buah

Pernyataan Majemuk

Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan biimplikasi berikut masing-masing penjelasannya:

Konjungsi

Di dalam logika matematika, dua buah pernyataan dapat digabungkan dengan menggunakan simbol (^) yang dapat diartikan sebagai ‘dan’ . Tabel berikut ini menunjukan logika yang berlaku dama sistem konjungsi:
p
q
P ^ q
Logika matematika
B
B
B
Jika p benar dan q benar maka p dan q adalah benar
B
S
S
Jika p benar dan q salah maka p dan q adalah salah
S
B
S
Jika p salah dan q benar maka p dan q adalah salah
S
S
S
Jika p salah dan q salah  maka p dan q adalah salah
Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep konjungnsi, kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu pernyataan akan dianggap salah.

Disjungsi

Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika matematika dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'. Untuk memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini:
p
q
P v q
Logika matematika
B
B
B
Jika p benar dan q benar maka p atau q adalah benar
B
S
B
Jika p benar dan q salah maka p atau q adalah benar
S
B
B
Jika p salah dan q benar maka p atau q adalah benar
S
S
S
Jika p salah dan q salah  maka p atau q adalah salah
Karena di dalam disjungsi menggunakan konsep ‘atau’ artinya apabila salah satu atau kedua pernyataan memiliki nilai benar maka logika matematikanya akan dianggap benar. Pernyataan akan dianggap salah bila keduanya memiliki nilai salah.

Implikasi

Implikasi merupakan logika matematika dengan konsep kesesuaian. Kedua pernyataan akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan makna 'jika p ... Maka q ...'. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel berikut:
p
q
=> q
Logika matematika
B
B
B
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
B
S
S
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka dianggap SALAH
S
B
B
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
S
S
B
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka dianggap BENAR

Biimplikasi

Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol (ó) dengan makna ‘ p ….. Jika dan hanya jika q …..'
p
q
ó q
Logika matematika
B
B
B
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap benar)
B
S
S
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap salah)
S
B
B
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap salah)
S
S
B
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap benar)

Ekuivalensi pernyataan majemuk

Ekuivalensi pernyataan majemuk artinya persesuaian yang bisa diterapkan dalam konsep-taan majemuk yang telah di jelaskan di atas. dengan begitu kita dapat mengetahui negasi dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan juga biimplikasi. konsep ekuivalensi dinyatakan dalam rumus-rumus tertentu seperti yang ada pada gambar di bawah ini:

Logika Matematika

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Konsep ini dapat diterapkan dalam sebuah pernyataan implikasi. Setiap pernyataan implikasi memiliki sifat Konvers, Invers dan Kontraposisi seperti yang ada pada gambar bawah ini:
Logika Matematika

Kuantor pernyataan

Pernyataan berkuantor adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat konsep kuantitas. Ada dua jenis kuantor yaitu kuanor universal dan kuantor eksistensial.
Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep setiap atau semua.
Logika Matematika
Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep ada, sebagian, beberapa, atau terdapat.
Logika Matematika

Ingkaran dari pernyataan berkuantor

Pernyataan berkuantor juga memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial begitu jugas sebaliknya. Seperti pada contoh di bawah ini:
Logika Matematika

Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dapat dilakukan dengan menelaah premis atau pernyataan-pernyataan yang kebenarannya telah dketahui. Perhatikan beberapa konsep penarikan kesimpulan di dalam logika matematika berikut ini:
Logika Matematika


Logika Matematika








Logika Matematika













Demikian sobat pembelajarannya..
Terimakasi dan sampai jumpa..
Wassalamu'alaikum

Sumber : http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/09/logika-matematika-pengertian-dan.html
Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari beberapa pernyataan atau keadaan. Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika logika Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam logika matematika : Negasi Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ " yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat. Konjungsi Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka pernyataan konjungsi juga bernilai salah. Dijungsi Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai benar. Implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→". Misal p → q dibaca jika p maka q. Biimplikasi Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti "jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Konvers Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p. Invers Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q. Kontraposisi Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p. Tabel Kebenaran tabel kebenaran Keterangan : B = benar S = salah Kesetaraan Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ". ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q p → q ≡ ~q → ~p ~(p → q) ≡ (p ∧ ~q) ~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p) Penarikan Kesimpulan Modus Ponens p → q p ——— ∴ q Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris 2. Hari libur tiba Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari libur tiba q = Rani berlibur ke Paris Berdasarkan modus Ponens, diperoleh : p → q p ——— ∴ q Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris Modus Tollens p → q ~q ——— ∴ ~p Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota 2. Lia pergi ke kota Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari ini hujan q = Lia tidak pergi ke kota ~q = Lia pergi ke kota Berdasarkan Modus Tollens diperoleh : p → q ~q ——— ∴ ~p Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan. Silogisme p → q q → r ———— ∴ p → r Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda 2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Tio menjadi juara kelas q = Ibu membelikannya sepeda r = Tio senang Berdasarkan konsep silogisme diperoleh : p → q q → r ———— ∴ p → r Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka Tio akan senang.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari beberapa pernyataan atau keadaan. Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika logika Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam logika matematika : Negasi Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ " yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat. Konjungsi Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka pernyataan konjungsi juga bernilai salah. Dijungsi Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai benar. Implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→". Misal p → q dibaca jika p maka q. Biimplikasi Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti "jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Konvers Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p. Invers Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q. Kontraposisi Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p. Tabel Kebenaran tabel kebenaran Keterangan : B = benar S = salah Kesetaraan Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ". ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q p → q ≡ ~q → ~p ~(p → q) ≡ (p ∧ ~q) ~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p) Penarikan Kesimpulan Modus Ponens p → q p ——— ∴ q Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris 2. Hari libur tiba Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari libur tiba q = Rani berlibur ke Paris Berdasarkan modus Ponens, diperoleh : p → q p ——— ∴ q Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris Modus Tollens p → q ~q ——— ∴ ~p Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota 2. Lia pergi ke kota Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari ini hujan q = Lia tidak pergi ke kota ~q = Lia pergi ke kota Berdasarkan Modus Tollens diperoleh : p → q ~q ——— ∴ ~p Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan. Silogisme p → q q → r ———— ∴ p → r Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda 2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Tio menjadi juara kelas q = Ibu membelikannya sepeda r = Tio senang Berdasarkan konsep silogisme diperoleh : p → q q → r ———— ∴ p → r Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka Tio akan senang.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika. Secara matematis, logika dapat dianalisis berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Logika matematika termasuk salah satu ilmu matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti kepolisian yang menggunakan logika matematika untuk menganalisis suatu kasus. Selain itu, logika matematika juga paling banyak diterapkan dalam ilmu komputer, filosofis, dan penarikan kesimpulan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dalam logika matematika akan dibahas bagaimana nilai kebenaran dari suatu pernyataan, ingkaran atau negasi, kesetaraan hingga penarikan kesimpulan yang sah dari beberapa pernyataan atau keadaan. Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika logika Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan kemudian disajikan dalam bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam logika matematika : Negasi Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari suatu nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ " yang berarti tidak atau bukan. Jika suatu pernyataan menyatakan bumi adalah bulat maka negasinya adalah bumi tidak bulat. Konjungsi Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "dan" atau disimbolkan dengan "∧". Pernyataan konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka pernyataan konjungsi juga bernilai salah. Dijungsi Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung "atau" yang disimbolkan dengan "∨". Disjungsi merupakan kebalikan dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga bernilai benar. Implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "→". Misal p → q dibaca jika p maka q. Biimplikasi Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti "jika dan hanya jika" dan disimbolkan dengan "↔". Misal p ↔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Konvers Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak. Misal implikasi p → q, maka konversnya adalah q → p. Invers Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang terdapat dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal implikasi p → q, maka inversnya adalah ~p → ~q. Kontraposisi Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal invers ~p → ~q, maka kontraposisinya adalah ~q → ~p. Tabel Kebenaran tabel kebenaran Keterangan : B = benar S = salah Kesetaraan Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ≡ ". ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q p → q ≡ ~q → ~p ~(p → q) ≡ (p ∧ ~q) ~(p ↔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p) Penarikan Kesimpulan Modus Ponens p → q p ——— ∴ q Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris 2. Hari libur tiba Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari libur tiba q = Rani berlibur ke Paris Berdasarkan modus Ponens, diperoleh : p → q p ——— ∴ q Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani berlibur ke Paris Modus Tollens p → q ~q ——— ∴ ~p Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari ini hujan, maka Lia tidak pergi ke kota 2. Lia pergi ke kota Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari ini hujan q = Lia tidak pergi ke kota ~q = Lia pergi ke kota Berdasarkan Modus Tollens diperoleh : p → q ~q ——— ∴ ~p Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan. Silogisme p → q q → r ———— ∴ p → r Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu akan membelikannya sepeda 2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan senang Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Tio menjadi juara kelas q = Ibu membelikannya sepeda r = Tio senang Berdasarkan konsep silogisme diperoleh : p → q q → r ———— ∴ p → r Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara kelas, maka Tio akan senang.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/rumus-logika-matematika.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar